Adakah Karunia Yang Lebih
Unggul?
Syalom
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang “Karunia”. Apa itu Karunia? Menurut saya Karunia itu adalah ‘sebuah
keahlian khusus yang didapatkan oleh manusia tanpa sebuah usaha, diberikan oleh
Roh Kudus yang berfungsi untuk membangun jemaat dan berpusat pada Kristus’. “Karena
itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh
Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak
ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh
Kudus” ( 1 Korintus
12:3). Sedikit mengupas ayat itu, dihubungkan dengan Roma 10:9, “Sebab jika
kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah
Tuhan...” itu berarti
Anugerah Keselamatan bisa didapatkan bukan karena USAHA MANUSIA tapi karena
digerakkan atau dikerjakan oleh ROH KUDUS.
Kembali pada
pembahasan Karunia. Dalam 1 Korintus 12:1-11 dapat kita temukan rupa-rupa
karunia, yaitu berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan,
iman, menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, bernubuat, membedakan
bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh
itu. Dalam ayat 11 dikatakan, “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama,
yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang
dikehendaki-Nya”.
Dari ayat itu
sangat jelas ditemukan bahwa:
1) Karunia Roh itu tidak hanya satu.
2)
Dikerjakan oleh satu Roh.
3) Setiap orang diberikan karunia yang berbeda-beda
(khusus) dan diberikan sesuai kehendak-Nya (Roh Kudus).
4) Sumber Karunia
adalah Kristus.
Dalam ayat 7 dikatakan, “Tetapi pada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk
kepentingan bersama”. “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh
(ayat 4). Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (ayat 5). Dan ada
berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan
semuanya dalam semua orang (ayat 6)”.
Semua karunia
itu sama. Dikerjakan oleh Roh yang sama, sama-sama berpusat pada Kristus, dan
sama-sama bertujuan untuk kepentingan bersama. Setiap orang sudah seharusnya
tidak hanya fokusnya meminta satu Karunia saja (sebut saja karunia berkata-kata
dengan bahasa Roh), tetapi juga meminta karunia yang lain supaya diberikan bagi
dirinya. Karena tidak ada karunia yang lebih unggul dibandingkan dengan karunia
yang lain. Dan jangan juga menjadikan karunia berbahasa Roh itu menjadi sebuah “standard”
untuk bisa pelayanan. Dan hal itu adalah sesuatu yang keliru yang sudah diambil
oleh beberapa gereja pada jaman ini.
Biarlah kita
yang sudah membaca dan mengerti akan pembahasan Karunia ini dapat mengubah
sebuah tradisi yang sudah berjalan supaya akhirnya Karunia itu dapat diterima
dan dipahami sebagaimana mestinya yang tercatat dalam Alkitab. Tuhan Yesus memberkati
kita semua. Amin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar