Rabu, 27 Mei 2015

Tentang Karunia

Adakah Karunia Yang Lebih Unggul?

Syalom
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang “Karunia”. Apa itu Karunia? Menurut saya Karunia itu adalah ‘sebuah keahlian khusus yang didapatkan oleh manusia tanpa sebuah usaha, diberikan oleh Roh Kudus yang berfungsi untuk membangun jemaat dan berpusat pada Kristus’. “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus” ( 1 Korintus 12:3). Sedikit mengupas ayat itu, dihubungkan dengan Roma 10:9, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan...” itu berarti Anugerah Keselamatan bisa didapatkan bukan karena USAHA MANUSIA tapi karena digerakkan atau dikerjakan oleh ROH KUDUS.
Kembali pada pembahasan Karunia. Dalam 1 Korintus 12:1-11 dapat kita temukan rupa-rupa karunia, yaitu berkata-kata dengan hikmat, berkata-kata dengan pengetahuan, iman, menyembuhkan, kuasa untuk mengadakan mujizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh itu. Dalam ayat 11 dikatakan, “Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya”.
Dari ayat itu sangat jelas ditemukan bahwa: 
1) Karunia Roh itu tidak hanya satu.
2) Dikerjakan oleh satu Roh. 
3) Setiap orang diberikan karunia yang berbeda-beda (khusus) dan diberikan sesuai kehendak-Nya (Roh Kudus). 
4) Sumber Karunia adalah Kristus.
Dalam ayat 7 dikatakan, “Tetapi pada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama”. “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh (ayat 4). Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan (ayat 5). Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang (ayat 6)”.
Semua karunia itu sama. Dikerjakan oleh Roh yang sama, sama-sama berpusat pada Kristus, dan sama-sama bertujuan untuk kepentingan bersama. Setiap orang sudah seharusnya tidak hanya fokusnya meminta satu Karunia saja (sebut saja karunia berkata-kata dengan bahasa Roh), tetapi juga meminta karunia yang lain supaya diberikan bagi dirinya. Karena tidak ada karunia yang lebih unggul dibandingkan dengan karunia yang lain. Dan jangan juga menjadikan karunia berbahasa Roh itu menjadi sebuah “standard” untuk bisa pelayanan. Dan hal itu adalah sesuatu yang keliru yang sudah diambil oleh beberapa gereja pada jaman ini.

Biarlah kita yang sudah membaca dan mengerti akan pembahasan Karunia ini dapat mengubah sebuah tradisi yang sudah berjalan supaya akhirnya Karunia itu dapat diterima dan dipahami sebagaimana mestinya yang tercatat dalam Alkitab. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar