Selasa, 02 Juni 2015

Teologi Perjanjian Lama (Dosa & Sifat Dosa)

DOSA & SIFAT DOSA


DOSA
  ·         Asal Mula Dosa: Kejatuhan
  1.     Batas Persekutuan
Watak manusia bukanlah yang menjadi alasan untuk membuat adanya batasan atau yang menjadi suatu penghalang untuk bersekutu dengan Allah. Karena segala yang Allah ciptakan itu amat baik (Kej. 1:31), tetapi bukan berarti bahwa menjadi tidak ada batasan dalam hidup manusia. Contoh sederhananya ialah, manusia harus tetap bergantung pada bumi ini untuk mendapatkan makanan. Lalu dengan Allah, manusia juga tetap memiliki batasan yaitu bahwa Allah adalah sumber kehidupan dan manusia harus memiliki hidup yang sesuai dengan firman-Nya (Kej. 2:16-17).
Pertama-tama, Allah memberitahukan kepada manusia bahwa hal-hal baik dari bumi telah dibuat untuk makanan mereka. Dalam ayat 16 ada sebuah tema yang menyatakan bahwa manusia bebas menikmati semua yang ada. Tetapi pada kebebasan itu juga ada larangan untuk memakan buah dari pohon yang terlarang. Jika kita perhatikan, dalam bahasa Ibraninya “pengetahuan yang baik dan yang jahat”, maka manusia itu bertanggung jawab secara moral (Yesaya 7:16). Dari adanya larangan ini juga sudah menunjukkan kepada manusia bahwa ada batasan-batasan yang sudah ditetapkan dalam hidup mereka.
  2.    Terputusnya Persekutuan
Inti awalnya ialah, kejatahan bukan berasal dari Allah tetapi berasal dari suatu kekuatan jahat yang sudah ada dalam ciptaan. Jika dilihat dari ayat 3, disana terlihat sebuah keraguan yang timbul dalam diri Hawa. Hawa mulai ragu terhadap perintah-perintah Allah, dan oleh karena keraguan itulah yang menjadi pintu untuk masuknya dosa.
Hal pertama yang terjadi pada saat manusia jatuh dalam dosa ialah, memiliki rasa malu. Malu karena mereka sudah sadar bahwa mereka salah dan mereka telanjang, lalu mereka berusaha menutupi diri mereka.
  3.    Perlindungan Persekutuan
Akibat dari kejatuhan ialah ada penghukuman. Dalam proses sebelum penghukuman, Allah menunjukkan kesabaran-Nya melalui pernyataan-pernyataan-Nya. Allah melontarkan beberapa pertanyaan, yang kemudian Adam menjawab dengan menyalahkan Hawa lalu Hawa menyalahkan ular. Dan akhirnya Allah harus menghukum Adam, Hawa, dan ular itu.
Konsekuensi yang harus diterima oleh Hawa ialah, kesakitan dan penderitaan pda saat mengandung. Yang harus diterima oleh Adam ialah harus bersusah payah dalam bekerja. Dan sebagai pemimpin atas semua ciptaan sekarang Adam memiliki banyak tantangan.
  ·         Kosakata dan Definisi Dosa
  1.     Penyimpangan
Penyimpangan yang dasar kata Ibraninya adalah hatta atau het. Yang arti pokoknya ialah sesuatu yang dilakukan dengan tidak tepat sasaran atau tidak dalam jalan yang tepat (benar). Penyimpangan ini juga berarti sebuah kesalahan.
  2.    Kesalahan
Kesalahan atau orang bersalah itu disamakan dengan orang fasik. Dimana jika dikatakan orang fasik, berarti orang itu ialah orang yang harus dihukum (Mzm. 1:6, Ayb. 36:6, Mzm. 11:5; 37:28). Kefasikan adalah keadaan seseorang yang tidak tahan berdiri di hadapan Allah dan besar kemungkinan akan ditimpa murka Allah.
  3.    Pemberontakan
Pemberontakan ini ialah pemberontakan kepada atasan atau ketidaksetiaan terhadap suatu perjanjian. Dosa itu sebenarnya bukanlah hal yang terjadi dengan tiba-tiba. Tetapi sebaliknya, dasa ialah suatu penyimpangan yang dilakukan dengan sengaja (pelanggaran moral) yang ditujukan kepada Allah. Dosa itu juga suatu keadaan bersalah manusia dihadapan Allah dan akibatnya ialah mendapatkan hukuman.
  ·         Sifat Dosa Dalam Perjanjian Lama
  1.     Sifat Teologisnya
Dosa bersifat teologis; yaitu, dosa selalu berhubungan dengan maksud-maksud Allah yang kudus. Dosa ini juga yang akan mempengaruhi kedudukan manusia dihadapan Allah dan yang menghalangi manusia untuk menerima kebaikan hati Allah.
  2.    Sifat Objektifnya.
Ketika dosa atau kesalahan ini dilakukan, maka akan mencemarkan kota (Bil. 35:33). Dan harus dilakukan tebusan (1 Sam. 14:34-35).
  3.    Sifatnya yang Pribadi dan Sadar
Artinya ialah meskipun dosa mungkin dilakukan tanpa disengaja, dosa itu ada karena hati sedang memberontak melawan Allah. Dosa adalah tindakan menginggalkan Allah (Hakim-Hakim 10:13). Dosa merupakan tindakan menolak dan kemudian melupakan (Hos. 4:6), dosa adalah tindakan membuat rancangan pribadi tanpa mengikutsertakan Allah (Yes. 30:1).
  4.    Sifat Universalnya
Dosa ini bukanlah hanya dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang saja, tetapi dosa ini sudah “menular” ke seluruh umat manusia yang hidup di bumi. Dosa yang ini juga kemudian tidak hanya dilakukan dalam tindakan saja tetapi juga dalam perkataan.
  5.    Sifat Dosa yang Sudah Tetap
Dosa digambarkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ciptaan yang sudah jatuh, sehingga dosa itu tetap.
  ·         Manusia Bertindak atas Pilihannya Sendiri
Kejadian 3:1-6 memperlihatkan tentang sebuah mekanisme pencobaan. Dimana manusia itu sendirilah yang bertindak atas pilihannya untuk menjauhkan diri dari maksud Allah. Dan ular itu adalah makhluk ciptaan Allah, bukan Iblis. Dan bukan hewannya yang dipermasalahkan tetapi perkataannya yang membingungkan hati manusia. Yang mengakibatkan perempuan itu mengambil dan memakan buah itu ialah adanya perasaan ingin berotonomi dimana arti otonomi itu ialah ingin menentukan sendiri manakah yang baik dan yang jahat itu dan perasaan tidak ingin dibatasi oleh sebuah perintah dari Allah. Dosa yang dilakukan oleh perempuan ialah dosa aktif, yang kemudian menawarkan kepada laki-laki yang melakukan dosa pasif, dimana dosa pasif ini ialah dosa yang paling sering dilakukan sampai sekarang. Penyebabnya ialah perasaan “tidak enak”.
Ketika manusia itu jatuh dalam dosa, maka Allah meminta pertanggung jawaban kepada mereka. Lalu Adam melemparkannya kepada Hawa, dan kemudian diterukan kepada ular. Akibat dari kejatuhan itu ialah hukuman. Hukuman kepada ular ialah berjalan dengan perutnya. Manusia mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan mereka. Hawa akan menjadi ibu rumah tangga dan mengalami kesakitan saat mengandung dan melahirkan. Adam akan mengalami kesulitan dalam berusaha. Kemudian manusia diusir dari taman Eden dan tidak dapat menikmatinya lagi. Tetapi manusia itu kemudian digiring ke kota yang ditunjukkan oleh Allah.
Kemudian dosa itu berdampak secara universal. Yaitu ketika Kain yang iri dan kemudian membunuh saudaranya (Habel). Lalu Allah mengutuk Kain dan tanah yang ditempatinya. Lalu dari keturunan Kain munculah Lamekh yang membalas dendam karena luka dan membangkitkan lingkaran kekerasan hingga sekarang. Kemudian dosa itu berlanjut yaitu dosa terhadap ayah. Ketika Nuh sedang mabuk dan telanjang dalam kemahnya dan anaknya justru malah menceritakan itu kepada kedua kakaknya maka dampak akhirnya ialah sebuah diskriminasi. Kemudian dosa semakin meluas. Kej. 11:1-9, dimana akhirnya Allah mengacau-balaukan bahasa mereka dan menyerakkan mereka ke seluruh bumi.
  ·         Akibat-Akibat Dosa
  1.     Bersalah
Ini adalah suatu kondisi yang objektif sebelum menjadi kesadaran yang subjektif. Dikatakan objektif ialah karena kadang-kadang manusia mengakui dan tidak mengakui dosa itu.
  2.    Hukuman

“... dasamu akan menimpa kamu” (Bil. 32:23). Pemisahan dari Allah (Yes. 59:2). Tidak dapat menghadap Allah (1 Sam. 14:37-41). Dihapuskan dari “Kitab Kehidupan” (Mzm. 69:29).

Sumber: Teologi PL (Barth) & Tema-tema PL *Kompilasi*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar