Rabu, 10 Juni 2015

Yohanes 4:23

“...menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran...” (Yohanes 4:23)


Shalom J

Kesempatan kali ini mari kita mengupas ayat yang sudah sangat sering dipakai di lingkungan gereja, ayat itu berbunyi, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4:23). Temen-temen semua pasti sudah sering mendengar ayat ini kan? Dan pastinya pernah baca juga.

Arti apa yang temen-temen dapatkan dari ayat ini? Ayat ini selalu di hubungkan dengan “bahasa roh” bukan? Itu memang sebuah pemahaman yang didapatkan oleh kebanyakan orang yang sudah membacanya. Mari sekarang kita mengupas ayat ini dengan cara yang benar, membaca pada ayat sebelumnya, satu perikop, dan harus ditinjau juga ayat tersebut digunakan dalam kondisi seperti apa.
Apakah “...menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran...” dalam Yohanes 4:23 itu berbicara tentang bahasa Roh?

Jika dilihat dari judul perikopnya di tuliskan “Percakapan dengan perempuan Samaria”. Dalam ayat tersebut juga ada disebutkan orang Yahudi. Orang Samaria adalah orang-orang yang biasa datang beribadah kepada tuhan di atas Gunung Gerizim, berbeda dengan orang Yahudi yang datang menghadap tuhan di Bait Suci. Pada ayat yang ke 21 dikatakan, “Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem”.

Disana kita bisa melihat ada dua cara yang berbeda antara orang Samaria dengan orang Yahudi dalam hal menyembah Tuhan. Lalu kita dapatkan pada ayat selanjutnya yaitu ayat 23 barulah disana Yesus mengatakan, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” Itu berarti bahwa nanti setelah Yesus menyelesaikan misi Penyelamatan manusia tidak perlu lagi menyembah Tuhan di Gunung-gunung dan di tempat-tempat tertentu, “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran”.

Itu berarti kita menyembah Tuhan bisa dimana aja dan kapan aja, tanpa terbatas ruang dan waktu. “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah...”, atas dasar kejadian itulah yang menegaskan kepada kita bahwa tidak ada lagi batasan ketika kita ingin bertemu, berdoa, dan menyembah Tuhan.

Jadi ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang “Bahasa Roh” seperti yang selama ini kita dapatkan. Semoga kupasan Firman Tuhan dari Yohanes 4:23 ini bisa menambah pemahaman Alkitab, direalisasikan, dan dapat memberkati pribadi lepas pribadi. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin!

1 komentar: