Kesaksian Pencarian Sang Kuasa
Sumber
Kesaksian: Dr.Tedjo
CBNI – Saya adalah cucu GPH Tedjo Kusumo. Beliau adalah putra
dari Hamengku Buwono VII, sultan Yokyakarta. Entah apa sebabnya, sejak kecil
saya punya kekuatan supranatural. Ilmu saya terutama ialah ilmu getaran, saya
mempunyai beragam ilmu getaran dan saya juga bisa melihat nasib orang. Orang
tua saya mengetahui bahwa saya ini adalah anak aneh dalam keluarga saya. Saya
suka berdoa dan berkata-kata sendiri, mereka tidak tahu jika saya sedang
berbicara dengan jin yang menyertai hidup saya.
Saat saya kecil, saya ingin bermain dengan teman dan tentu butuh
uang. Karena orang tua saya sangat ketat, tidak boleh jajan dan bermain, jadi
saya suka mencuri-curi waktu untuk bermain. Karena saya juga butuh uang maka
kemampuan saya pakai untuk mencari uang. Untuk urusan berkelahi, orang sebesar
apapun akan saya hadapi. Begitu saya maju dan keluarkan ilmu getaran maka
mereka semua akan jatuh, walau itu ada 20 orang sekalipun. Jadi jika saya
datang, mereka semua sudah tahu ilmu saya, mereka akan takut dan lari. Orang
menyebut saya dukun cilik. Jangan main-main dengan dukun cilik.
Sejak
kecil Dr. Tedjo selalu melakukan pertapaannya di tempat-tempat sepi. Hal ini
berlangsung hingga dewasa. Karena tidak tenang dengan ilmu hitam yang ia
miliki, Tedjo beralih ke ilmu putih. Saya punya tuyul sehingga ibu saya dulu
sering kehilangan uang dan sayalah yang mencurinya. Hal ini terus berlangsung
hingga saya dimarahi ayah saya, maka ayah sayapun saya santet. Dia sampai tidak
bisa buang angin selama sebulan, sama sekali tidak bisa hingga perutnya sakit.
Sampai akhirnya dia minta maaf baru kemudian saya keluarkan santetnya. Tapi
setelah hal itu, saya menjadi tidak bisa tidur. Ada suara yang berkata: Kamu
berdosa, kamu berdosa!. Mungkin itu akibat doa bapak dan ibu untuk saya. Suara
itu berkata Ayah sendiri kamu santet, kamu sangat berdosa!. Sampai akhirnya ada
teman yang mengatakan bahwa ilmu yang saya miliki adalah roh hitam dan ia
mengajak saya untuk masuk perguruannya yang punya roh putih. Saya masuk
perguruan itu. Karena saya telah memasuki tingkat 3 dalam ilmu hitam dan bisa
berbicara dengan roh hitam maka begitu masuk ilmu putih, saya langsung masuk
tahap wawancara.
Sebetulnya saya tetap menderita, saya seperti ‘mati’ saat masuk
ilmu putih. Saya berpikir jika caranya seperti itu terus maka saya akan hancur.
Terakhir saya melepaskan jin putih saat saya naik ke gunung Merbabu
bersama teman-teman. Saya bermeditasi selama tujuh hari tujuh malam.
Tiap-tiap jam 12 saya minum air putih saja. Setelah berpuasa minta makanan yang
enak-enak. Saya pejamkan mata, sikap meminta dan ketika saya membuka mata, saya
melihat di muka saya sudah ada piring, minuman, nasi, lauk pauk, es dawet sudah
lengkap. Saya dan teman-teman makan semua itu, lalu kita tinggalkan.
Di
bawah kaki gunung Merbabu itu ada seorang lurah yang sedang pesta mengawinkan
anaknya. Lurah ini ternyata kehilangan 7 piring. Setelah saya lihat lauknya,
kok sama dengan lauk yang saya makan. Teman-teman saya begitu senang karena
jika demikian mereka dapat makan di restoran tanpa membayar. Tapi saat itu saya
malah menangis. Saya bilang tujuan saya adalah mencari Tuhan tapi tuhan saya
kok mencuri. Saya tahu Tuhan tidak mungkin seperti itu. Saya dan teman bisa
makan enak tapi lurah yang sedang berpesta malah kehilangan piring 7. Ini tidak
benar menurut saya.
Saya
masuk ke Yogya, saya sudah menjadi dokter THT dan membuka praktek. Sejak
kejadian itu saya katakan: Tuhan saat ini saya tidak akan mencari Engkau!. Saya
menganggap Tuhan adalah penipu dan pencuri. Saya minta Tuhan tapi yang datang
malah setan yang mencuri, saya merasa ditipu. Tidak ada gunanya mencari Tuhan.
Suatu
saat karena merasa lapar, Tedjo masuk ke restoran. Saya datang ke situ karena
katanya mie-nya enak sekali. Saya bercakap-cakap dengan pemilik restoran. Saat
itu dia menanyakan mengapa wajah saya kelihatan bingung. Saya kaget karena dia
tahu keadaan saya, saat itu saya begitu tidak senang dan menantang dia. Pemilik
restoran ini malah merangkul saya. Saya menantang dia beradu ilmu dan
santet-santetan. Saya menjadi bingung karenasaat saya menantangnya, dia malah mengatakan
bahwa dia mengasihi saya. Dia mengatakan bahwa saya harus membaca buku yang
diberikannya. Saya melihat kitab injil yang kemudian saya bawa ke rumah.
Di
rumah, istri menemukan kitab injil itu dan kemudian dibakarnya. Saya bertambah
penasaran, saya katakan: Tuhan, pokoknya saya akan mencari buku yang terakhir
itu dan saya akan baca sampai habis!. Saya cari dan kemudian dibakar lagi oleh
istri saya. Sampai akhirnya saya membeli injil kecil yang bisa saya kantongi.
Saya baca perjanjian lama yang isinya seperti sejarah dan dongeng. Saya tidak
perlu kisah seperti itu.
Saya tiduran dan kemudian merasa ada yang mengganjal dibawah
bantal saya. Saat ditemukan saya cukup kaget karena itu adalah Alkitab. Saya
membacanya, namun kemudian merasa tidak enak. Alkitab itu saya buang keatas,
tapi Alkitab itu jatuh dan terbuka. Saya lihat isinya dan ada ayatnya yang
mengutip perkataan Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. ” Saya begitu
heran dengan isinya yang berani sekali menjamin manusia menemukan jalan menuju
surga. Saya penasaran tapi senang, saya lalu membaca kitab itu sampai sembilan
bulan.
Satu
ketika saya melakukan semedi malam hari. Datanglah jin yang kemudian saya
tanyai dan wawancara. Saya tanyakan: Apakah Alkitab betul isinya? Ya betul
jawab jin itu, apakah Yesus pernah hidup? Ya betul. Apakah Yesus itu berasal
dari perawan Maria? Ya betul, tanpa hubungan suami istri? Iya benar. Jadi Tuhan
itu langsung membawa embrio Tuhan Yesus kedalam perut Maria sehingga Tuhan
Yesus tidak pernah tersentuh dosa. Setelah itu saya katakan pada jin Kalau
begitu kamu pergi saja dari hidup saya!
Tapi
ternyata jin atau setan itu tidak mau mau pergi dari hidup saya, malah setan
merasuki saya dan membuat tensi darah saya tinggal 70. Saya menangis pada
Tuhan, saya bingung karena jin ini tidak mau lepas dari hidup saya. Itu terjadi
sampai 5 kali selama 5 hari. Sampai hari kelima saya panggil lagi Tuhan, saat
jin atau setan itu marah akhirnya saya katakan : Di dalam nama Tuhan Yesus, roh
jin tidak boleh merasuki diri saya lagi! Saat itu juga semua jin dan kuasa
setan hilang dari hidup saya.
Di
dalam hal apapun kita tidak boleh minta bantuan jin atau kuasa setan. Saya
merasakan setelah pelepasan itu saya merasakan kasih Tuhan pada diri saya
pribadi. Saya orang yang paling berdosa yang memelihara jin dan setan, dari
lembah hitam ataupun lembah putih tapi Tuhan mau datang pada saya dan
melepaskan saya dari kuasa gelap. Itu adalah Kasih yang tiada taranya bagi
saya. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung
itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di
situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka
yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar. (2 Korintus 3:16)
Sumber:
Kumpulan Kotbah http://www.kumpulankotbah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar